Sikat gigi merupakan alat penting untuk menjaga kesehatan, khususnya kesehatan rongga mulut kita. Tentunya sikat gigi terus mengalami perkembangan desain di setiap zamannya. Seperti apa perkembangan sikat gigi dari zaman dulu sampai sekarang? Simak kisahnya berikut ini.
Tidak ada seorang pun yang dinyatakan sebagai penemu dari sikat gigi.
Alat ini diperkirakan sudah ada sejak 3.500 tahun sebelum Masehi dan
diduga pertama kali digunakan oleh orang-orang Mesir dan Babilonia.
Berdasarkan temuan sejarah ini, sikat gigi dinyatakan sebagai salah satu
alat paling tua yang masih digunakan oleh manusia sampai sekarang.
Sikat gigi dalam bentuknya yang paling primitif ditemukan di dalam
piramid Mesir. Peradaban kuno ini menggunakan sikat gigi berbentuk stik
kunyah yang kita kenal sebagai siwak untuk membersihkan gigi mereka.
Stik kayu ini mereka ambil dari tanaman Salvadora persica yang dipercaya
sebagai obat dan memiliki kemampuan antiseptik. Caranya adalah dengan
menggigit-gigit salah satu ujung dari stik sehingga lama-kelamaan serat
kayunya membentuk bulu sikat.
Penggunaan siwak bahkan terus berlanjut di peradaban Arab sampai
sekarang, dan penggunaannya ikut menyebar ke negara lain terutama di
zaman keemasan Islam dimana saat itu ilmu pengetahuan berkembang dengan
pesat termasuk di bidang kesehatan.
Dari peradaban Arab, sejarah berlanjut ke Cina, dimana orang Cina mulai
mengembangkan sikat gigi dalam bentuknya yang lebih modern. Merekalah
yang dianggap sebagai penemu sikat gigi dengan bentuknya seperti yang
kita lihat sekarang ini. Di abad ke 15, orang Cina menggunakan bulu dari
babi hutan Siberia, lalu memasangkannya pada stik bambu. Alat ini lalu
mereka gunakan sepeti sikat gigi modern manual zaman sekarang.
Sikat gigi dari Cina ini lalu dibawa ke Eropa. Karena bulu babi hutan
memiliki kekurangan berupa teksturnya yang terlalu kasar bagi gusi,
beberapa orang mulai memodifikasi dengan menggantinya menggunakan bulu
yang terdapat pada punggung kuda yang lebih lembut terhadap gigi dan
gusi. Walaupun begitu, sikat gigi yang menggunakan bulu babi hutan tetap
lebih banyak digunakan karena kuda merupakan hewan yang sangat berharga
pada zaman tersebut.
Di Eropa sendiri juga sudah ada alternatif lain cara membersihkan gigi
cara orang Yunani. Mereka menggunakan kain linen ataupun spon yang
dibasahi minyak sulfur dan larutan garam. Terkadang kain ini dipasangkan
pada suatu stik untuk membantu mencapai gigi belakang. Walaupun sudah
ada dua cara membersihkan gigi, kebanyakan orang Eropa saat itu masih
belum memiliki kegiatan menyikat gigi dalam kehidupannya.
Sekitar tahun 1780, sikat gigi modern pertama kali dibuat oleh William
Addis dari Clerkenald, Inggris. Ide pembuatan sikat gigi diperoleh Addis
ketika dia berada di dalam penjara. Dia membuat sikat gigi untuk
membersihkan giginya dengan menggunakan tulang yang berasal dari makan
malamnya, lalu mengkombinasikannya dengan bulu sikat yang dia pinjam
dari penjaga tahanan.
Temuannya ini jauh lebih baik dibandingkan dengan kain yang diberi
jelaga dan garam yang saat itu digunakan untuk membersihkan gigi.
Setelah Addis dibebaskan, dia menjadi orang pertama yang memproduksi
sikat gigi secara massal. Saat itu, dia membuat sikat gigi massalnya
menggunakan ekor kuda yang diikatkan pada tulang sapi.
Selama perang dunia pertama, kebutuhan untuk membuat sup tulang lebih
penting dibandingkan untuk membuat gagang sikat gigi. Maka, ditemukanlah
gagang sikat gigi pertama yang terbuat dari plastik. Gagang sikat gigi
yang terbuat dari plastik ini lalu menjadi pilihan yang terbaik untuk
pembuatan sikat gigi.
Penggunaan bulu sikat dari bulu hewan masih terus digunakan sampai tahun
1937. Sampai akhirnya, Wallace H. Carohers menciptakan bulu sikat dari
bahan nilon di laboratorium Du Pont. Penemuan ini lalu mengubah sejarah
sikat gigi untuk selamanya. Di tahun 1938, nilon menjadi salah satu
tanda dimulainya masa modern, mulai dari penciptaan stoking nilon sampai
diciptakannya Dr. West’s Miracle-Tuft Toothbrush, sikat gigi pertama
yang terbuat dari nilon.
Serat nilon tampaknya menjadi pilihan terbaik untuk menggantikan bulu
sikat yang berasal dari hewan karena memiliki berbagai kelebihan
seperti, tekstur bulu yang lebih dapat diatur, dan biaya produksi yang
lebih murah. Perusahaan sikat gigi juga menemukan bahwa bentuk dari bulu
sikat nilon ini dapat diatur bentuk dan ukuran diameternya untuk
menghasilkan performa penyikatan yang lebih baik.
Walaupun begitu, nilon memiliki kekurangan dibandingkan dengan bulu
sikat babi hutan yaitu sifatnya yang lebih sulit untuk kering sehingga
mudah ditumbuhi bakteri. Walaupun nilon terus berlanjut mendominasi
pasar sikat gigi sekarang ini, sikat gigi dengan bulu babi hutan
ternyata juga masih dipasarkan dengan persentase 10 persen yang dijual
di seluruh dunia.
Setelah perang dunia kedua, orang Amerika mulai lebih peduli terhadap
kesehatan rongga mulutnya. Menyikat gigi dengan rutin semakin populer
dilakukan setelah tentara kembali ke rumah dengan membawa kebiasaan
disiplin menyikat gigi.
Kebiasaan ini pun mendorong perkembangan sikat gigi lebih jauh lagi dan
membantu mengangkat masalah kebersihan mulut ke permukaan.
Saat ini, ada lebih dari 3.000 paten sikat gigi di seluruh dunia, dengan
merek, desain, dan warna-warna yang tak terbatas kreasinya.
Perusahaan sekarang juga menawarkan sikat gigi yang dibuat khusus untuk
memenuhi kebutuhan masing-masing pasien. Mulai dari desain bulu sikat,
tekstur, ukuran kepala sikat, sampai alternatif penggunaan sikat gigi
elektrik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar