sejarah

Jumat, 05 September 2014

Sejarah Terbentuknya Bahasa Indonesia

Proses terbentuknya bahasa Indonesia tidak dapat terlepas dari sejarah Indonesia, mulai dari masa masuknya Hindu sampai kemerdekaan Indonesia. Sutan Takdir Alisjahbana mengemukakan bahwa lingua franca di Indonesia memiliki kecenderungan mengikuti bahasa asing penguasa, yaitu bahasa Sansekerta pada masa Hindu-Budha, bahasa Arab pada masa Islam, bahasa Belanda pada masa penjajahan, dan bahasa Jepang pada masa pendudukan Jepang. Walaupun demikian, sebagian besar rakyat Indonesia lebih memilih menggunakan bahasa daerah mereka dalam pergaulan sehari-hari.
Sejak awal Masehi, lingua franca di Indonesia adalah bahasa Melayu. Namun, pemerintah kolonial Belanda membawa pengaruh dalam perkembangan bahasa Melayu sebagai lingua franca di Indonesia. Awalnya, bahasa Melayu disepakati sebagai bahasa pengantar di sekolah karena dinilai sebagai bahasa yang dipahami sebagian besar rakyat Indonesia. Munculnya politik etik yang berusaha memberikan pengetahuan barat kepada bangsa Indonesia mengharuskan penguasaan terhadap bahasa Belanda. Untuk itu, bahasa Belanda dijadikan mata pelajaran di sekolah rakyat. Lambat laun, bahasa Melayu mulai dianggap sebagai bahasa rendahan.

Tuntutan penguasaan bahasa Belanda semakin meningkat dari bangsa Indonesia. Hal itu bukan hanya karena pengetahuan barat yang mudah didapat apabila menguasai bahasa Belanda, tetapi juga menjadi syarat untuk menduduki jabatan penting di pemerintahan. Dari sinilah, munculnya kaum intelektual Indonesia yang menyadari hak untuk merdeka dan membentuk pemerintahan sendiri. Mereka membentuk organisasi-organisasi yang mengunakan bahasa Melayu agar dapat dipahami semua rakyat Indonesia. Kemudian, munculnya surat kabar dan majalah yang berbahasa Melayu sehingga menguatkan penggunaan bahasa Melayu di Indonesia.

Puncaknya, 28 Oktober 1928 pada Kongres Pemuda di Jakarta, pemuda-pemuda Indonesia mengucapkan Sumpah Pemuda. Isi sumpah yang ketiga—berbahasa yang satu, bahasa Indonesia—telah memastikan kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada kongres itu pula, nama bahasa Melayu diganti dengan  bahasa Indonesia untuk pertama kalinya.
Ketika Jepang datang ke Indonesia, mereka segera menghapus bahasa Belanda dan menggantikannya dengan bahasa Jepang. Terdesak oleh Perang Asia Timur Raya, Jepang yang berniat memakai tenaga bangsa Indonesia dalam perang terpaksa harus memakai bahasa Indonesia untuk berkomunikasi. Hal itu disebabkan karena bahasa Jepang belum dikuasai oleh sebagian besar rakyat Indonesia.
Akhirnya, pada tanggal 20 Oktober 1942, didirikanlah Komisi Bahasa Indonesia yang bertugas menentukan kata-kata umum bagi bangsa Indonesia. Kemudian, satu hari setelah kemerdekaan Indonesia, yaitu 18 Agustus 1945, bahasa Indonesia pun diresmikan sebagai bahasa nasional. Selanjutnya, bulan Oktober disebut sebagai bulan bahasa karena di bulan inilah bahasa Indonesia pertama kali dikumandangkan sebagai bahasa nasional dan bahasa pemersatu bangsa.

sumber: http://serbabahasa.wordpress.com/2012/11/12/sejarah-terbentuknya-bahasa-indonesia/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar